ibu tua menatap wajah polos anaknya
di sudut hatinya
ada bongkah batu yang menghimpit
perit dan pedih
helaan nafas diatur perlahan
menyembunyikan resah di hati
agar si anak terus tersenyum
berat hatinya melepaskan si anak pergi
namun berat lagi mulutnya untuk mengeluarkan bicara
menahan langkah kaki si anak
yang semakin jauh
hanya, iringan yang dibekalkan
untuk setiap langkah si anak
dalam munajatnya dipohon
agar kaki tuanya
masih berdiri utuh dan sigap
menyambut kepulangan anaknya
bersama segulung kejayaan
di sudut hatinya
ada bongkah batu yang menghimpit
perit dan pedih
helaan nafas diatur perlahan
menyembunyikan resah di hati
agar si anak terus tersenyum
berat hatinya melepaskan si anak pergi
namun berat lagi mulutnya untuk mengeluarkan bicara
menahan langkah kaki si anak
yang semakin jauh
hanya, iringan yang dibekalkan
untuk setiap langkah si anak
dalam munajatnya dipohon
agar kaki tuanya
masih berdiri utuh dan sigap
menyambut kepulangan anaknya
bersama segulung kejayaan